Contoh Analisis Cerpen "Panggilan Rosul"
Table of Contents
Contoh Analisis Cerpen - Sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya.
ANALISIS CERPEN
UNSUR INTRINSIK CERPEN
Panggilan Rasul
1. Tema : Ramalan Dukun
2. Tokoh :
Tokoh
utama : Ibu, Ayah, Dokter, Paman,
Lasuddin
3. Alur : Alur campuran
Tahapan
:
a. Perkenalan
Pengenalan karakter
tokoh satu persatu melalui jalan cerita dan dialog tokoh
b. Konflik
Ketika tiba waktunya Lasuddin untuk dikhitan, orang tua Lasuddin masih trauma akan meninggalnya kedua anak
mereka
c. Klimaks
Pada saat semua warga berkumpul di
sekitar rumah untuk membuktikan desas-desus, dilain pihak ayah, ibu dan
Lasuddin terjadi kegelisahan yang amat mendalam
d. Anti
Klimaks
Ketika dokter menjelaskan penyebab
kematian kedua abangnya, dan ternyata Lasuddin memiliki urat yang tidak seperti
abangnya dan tidak akan membuat Lasuddin meninggal
e. Penyelesaian
Ketika Lasuddin selamat dan desas-desus
itu tidak terbukti karena Lasuddin selamat.
4. Penokohan :
a. Ibu
: Perhatian, penyayang,
khawatiran
Bukti :
Oh Tuhan cukuplah anak yang dua ini Kau
ambil, ketika sedang kusucikan. Mengapa Kau coba hambaMu seberat ini? Lanjutkan
keturunan kami, ya Allah. Oh anak-anak yang malang, mangapa mesti mereka yang
menanggung semua ini?
b. Ayah :
Dermawan
Bukti : Tiap ada pertemuan aku datangi
c. Dokter
: Cekatan dan tidak percaya pada hal
ghaib
Bukti :
Mungkin karena itulah dia bertindak
lebih hati-hati menyentuh luka itu, dan dia tampak melipatgandakan kecakapannya
buat menyelamatkan jiwa Lasuddin.
d. Paman : Cemas
Bukti :
Bagaimana dokter? Mungkinkah darah bakal
merembes, dari balik perban pembalut itu?
e. Lasuddin
: Penurut
Bukti :
Lasuddin anak yang penurut tidak seperti
abang-abangnya.
5. Latar / Setting
a. Tempat
:
·
Di sekitar pembaringan
Bukti :
Di sekeliling pembaringan dalam cemas yang mendalam satu rumpun keluarga anak
itu terus menancapkan mata mereka kearah yang sama
·
Kamar
Bukti :
Ibu anak sunatan itu, di manakah dia? Oh, ia terbenam di kamar sebelah
·
Pekarangan
Bukti :
Di jalanan orang mulai berderet-deret berdesakan masuk pekarangan
·
Halaman
Bukti :
Di halaman, di bawah anak tangga, tetangga-tetangga terdekat maupu yang jauh
sudah berdesakan dalam wajah yang penuh ingin tahu
b. Suasana
·
Cemas
Bukti :
Di sekeliling pembaringan dalam cemas yang mendalam satu rumpun keluarga anak
itu terus menancapkan mata mereka kearah yang sama
·
Sedih
Bukti :
Oh Tuhan, cukuplah anak yang dua ini Kau ambil, ketika sedang ku sucikan.
Mengapa Kau cobai hambaMu seberat ini? Lanjutkan keturunan kami
ya Allah.
·
Gelisah
Bukti :
Aku masih ingat, mereka menyebarkan ke seluruh kampung ramalan-ramalan itu.
Benarkah akan terjadi seperti yang mereka katakan, bahwa semua keturunn kita
akan musnah di ujung pisau sunat?
·
Cemas
Bukti :
Kenapa? Darahnya banyak keluar ya? Dia tersirap.
c. Waktu
·
Subuh
Bukti :
Teteapi mereka bergegas bangun, ketika mendadak derum mobil terdengar memasuki
pekarangan pada subuh itu.
6. Gaya bahasa
Mengunakan
bahasa melayu kuno
7. Sudut pandang
Menggunakan
sudut pandang orang ketiga pengarang di luar cerita
8. Amanat
a. Janganlah
bersikap tamak, kikir, penghisap, lintah darat karena kita sebagai manusia
adalah makhluk sosial
b. Jangan
percaya pada hal-hal ghaib seperti ramalan-ramalan dukun
c. Kita
harus patuh terhadap perintah orang tua
d. Kita
harus bersikap optimis, sabar dalam mengatasi situasi genting Demikianlah yang saya bagikan Contoh Analisis Cerpen semoga bermanfaat.