CONTOH ANALISIS CERPEN
Table of Contents
CONTOH ANALISIS CERPEN - Kali ini admin postingkan contoh analisis cerpen silahkan simak di bawah ini.
ANALISIS CERPEN
Judul Cerpen : “ ORANG – ORANG SEBERANG KALI “
Pengarang : Ahmad Tohari
1. Sinopsis Cerita
Disuatu
perkampungan ada desa yang terpisah dengan desa lain, yaitu
perkampungan seberang kali, kami menyebutnya “ Orang – orang seberang
kali “. Sebenarnya kali itu hanya sebuah parit alam yang dalam, kalau
orang ingin menyeberanginya hanya dengan titian batang pinang. Ada
perbedaan yang sangat menonjol dari desa kami. Orang – orang seberang
kali menganggap ada jago adalah bagian terpenting dalam hidup mereka.
Disana ada pemimpin yang disebut butoh, yang bernama Madrakum.
Setiap
fajar, muadzin surau kami selalu dibangunkan oleh ayam jago orang
seberang kali. Setelah disana ayam jantan berkokok, maka didesa kami
seruan takbir subuh. Didesa kami orang – orang pulang dari surau, disana
orang – orang jongkok sambil mengelus – elus ayam jago. Tetapi rabu
kemarin ada orang seberang kali yang sudah berdiri didepan rumahku saat
masih fajar, ternyata Kang Samin.
Kang
Samin memberitahuku kalau Madrakum sedang sekarat, tetapi penyakitnya
sangat aneh. Dan ternyata dia sudah lama sekarat. Setiap hari bukannya
bertambah baik malah bertambah buruk keadaannya, badannya melemah, daun
telinganya terkulai, bau mayat yang khas, dan raut mukanya yang sudah
lain sama sekali. Tetapi dia tidak mati juga, seakan dia lah yang sedang
menunggunya.
Ternyata
memang benar semua yang dikatakan Kang Samin, Madrakum memang sekarat
menunggu mati yang seakan enggan menjemputnya. Lalu aku duduk diatas
kursi dekat kepala Madrakum, lalu aku mulai membacakan Surah Yassin yang
sudah ku hafal diluar kepala, orang – orang seberang ternyata bias
menciptakan keheningan saat aku membacakan ayat – ayat suci. Setelah
selesai, kemudian aku berpamitan untuk pulang kerumah dan memberitukan
keadaan Madrakum kepada tetangga desaku.
Setelah
sampai dirumah, aku memberitahu istriku dulu, dan keluar untuk
memberitahukan keadaan Madrakum kepada tetanggaku, tetapi sebelum keluar
halaman tiba – tiba dengan wajah yang sangat senang Kang Samin muncul
dan mengucapkan terima kasih serta memberitahukan bahwa ternyata
Madrakum telah mati. Yang tidak aku mengerti adalah sikap aneh yang
dilakukan Mardakum sebelum Sakaratul Maut. Kata Kang Samin, tidak
lama setelah aku pulang, Madrakum berdiri gagah, lalu membuat gerakan –
gerakan persisi ayam jago yang sedang menggombal betinanya. Tidak hanya
itu, dia kemudian keluar, berdiri megah, matanya liar, kedua tangannya
mengepak. Tetangganya terpana melihat Madrakum berkokok berkali – kali
seperti ayam jago miliknya sehingga ayam – ayam jago disebelahnya
menyangkulnya bergantian. Tapi semuanya berakhir ketika Madrakum jatuh
melingkar ditanah dan ternyata dia telah mati.
2. Tema dan Amanat
Ø Tema : Keagamaan
Kalimat yang menunjukkan tema:
ü “
Begitu, disana kokok ayam jantan, disini seruan takbir. Disini orang –
orang pulang dari surau, disana orang – orang jongkok sambil mengelus –
elus ayam jago. “
ü “ Orang – orang seberang kali ternyata bisa menciptakan hening ketika aku membacakan ayat – ayat suci. “
ü “ Aku mengerti maksudmu. Membacakan Surah Yassin, kan ? Tapi jangan keliru. Ajal di tangan Tuhan. “
Ø Amanat
Amanat yang terkandung dalam cerpen yang berjudul “ Orang – orang Seberang Kali
“ adalah bahwa kita jangan suka mengadu ayam – ayam jago, karena
perbuatan tersebut dilarang oleh agama. Perbuatan mengadu ayam jago sama
juga menyiksa ayam – ayam tersebut apalagi kalau perbuatan itu disertai
judi. Ayam jago juga makhluk hidup mereka juga punya perasaan. Allah
mungkin menegur mereka melalui kematian Madrakum, yang mati secara tidak
wajar, tingkah lakunya persis seperti ayam ketika akan diadu. Allah
mengutuknya karena menjadi butoh – nya.
Allahumma min dzalikh …
3. Tokoh Utama dan Penokohannya
Ø Tokoh Utama : Aku
Alasan :
Karena
tokoh “ Aku “ yang menceritakan/ menggambarkan kisah tentang kehidupan
orang – orang seberang desanya dan juga kematian Madrakum yang sangat
tidak wajar. Tokoh “ Aku “ juga sering muncul didalam cerita tersebut.
Ø Penokohan
a. Tokoh “ Aku “
ü Sholeh
ü Baik
ü Berbudi Luhur
ü Suka Menolong
ü Perduli
b. Madrakum
ü Tidak punya hati
ü Suka mengadu ayam
ü Tidak tahu agama
c. Kang Samin
ü Tidak punya perasaan
ü Bicaranya kasar
ü Tidak tahu agama
ü Kasar
ü Suka mengadu ayam
4. Alur/ Plot cerita
Ø Alur/ Plot sering juga disebut jalan suatu cerita
Ø Alur/
Plot yang terdapat pada cerita “ Orang – orang Seberang Kali “
menggunakan alur Mundur, karena cerita ini memang menceritakan kehidupan
masa lalu atau kehidupan yang telah terjadi.
Terdapat
potongan kalimat yang menunjukkan bahwa cerita ini menggunakan laur
mundur adalah kata “ kemarin “, yaitu terdapat pada kalimat:
“ Kecuali rabu kemarin. Kemarin kami pulang dari surau kala pagi masih remang oleh kabut, ada orang seberang kali sudah berdiri di halaman rumahku. “
Pada
kalimat diatas terdapat kata “ kemarin “ , kata tersebut menunjukkan
waktu yang telah terjadi atau kegiatan yang sudah berlalu.
5. Setting/ Latar cerita
Setting/ Latar cerita adalah tempat atau waktu terjadinya cerita.
Setting/ Latar dibagi menjadi 3:
a. Setting Waktu
ü Fajar
Tedapat
pada kalimat “ Setiap fajar seakan menjadi milik orang seberang kali
karena ayam jago mereka selalu berkokok lebih awal dari ayam jago
siapapun, bahkan lebih awal dari suara kokok muadzin surau kami “
ü Pagi
Terdapat
pada kalimat “ Ketika aku melewati titian batang pinang itu hari sudah
benar – benar terang. Pakis – pakisan di tebing parit hijau dan segar
denagn tetes – tetes embun di puncak – puncaknya. “
b. Setting Tempat
ü Surau/ Masjid
ü Rumah Madrakum ( Desa seberang kali )
ü Rumah Tokoh “ Aku “
c. Setting Suasana
ü Hening
Terdapat dalam kalimat “ Orang – orang seberang kali ternyata bisa menciptakan hening ketika aku membacakan ayat – ayat suci “
6. Kesesuaian antara Setting, Plot, dan Cerita “ Orang – orang Seberang Kali “
Antara
setting, plot, dan tema saling berhubungan, jadi antara ketiga hal
tersebut yang tidak dapat diolah alih kedudukannya. Dari ketiga hal tersebut bersifat terpadu dan saling berkaitan.
Seperti misalnya apabila Tema cerita tersebut Keagamaan, setting yang
sesuai adalah Surau, pesantren, dll, karena tema keagamaan rata – rata
mengacu pada dakwah dan dakwah tersebut biasanya dilaksanakan di Surau,
pesantren, dll. Plot suatu cerita dapat disesuaikan menurut urutan waktu
atau juga urutan tempat.
7. Penggunaan Bahasa Pengarang
Penggunaan
bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam cerita “ Orang – orang
Seberang Kali “ menggunakan bahasa Komunikatif sehingga mudah dipahami
oleh pembaca. Pembaca bisa menangkap isi dan maksud yang ditulis oleh
pengarang karena bahasanya tidak sulit, sehingga pembaca tidak perlu
mencari arti kalimat tersebut.Demikianlah yang saya bagikan mengenai contoh analisis cerpen semoga bermanfaat.