Kumpulan Puisi Kemerdekaan HUT Proklamasi RI 17 Agustus
Table of Contents
KEMERDEKAAN
Terkenang merdeka kala lalu
Penindasan angkara murka Eropa terbaru
Negeri terbakar kemerdekaan sejati
Dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Bila merindu mencari kemerdekaan
Tiba saat kemerdekaan untuk semua rakyat
Satu tanah air, satu bangsa dan satu nusantara (gugusan pulau-pulau)
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Dari babakan sejarah panjang
Darah rakyat yang butuh kemakmuran dan keadilan
Kemerdekaan sejati adalah pilar sejati
Sarat makna kehidupan kebangsaan
Sepadan kesetaraan untuk globalisasi
Merah putih landasan makna yang bersandingkan kedamaian
Cita rasa Indonesia merdeka era milenium
Kembali dalam lingkar kehidupan kerakyatan
Darah rakyat terbakar untuk persatuan
Otentik makna asli dan makna unik
Saraf evolusi marhaen adalah nilai kebangkitan
Separuh waktu merangkum budaya
Baku bercangkang api-pun tergenggam
Tumbuh merongrong tradisi baru yang pun menjelma
Cita rasa Indonesia merdeka erat berkait
Mensaji esensi selera memandu ragam rakyat
Tanpa ragu tanpa pergeseran otoritas
Kemerdekaan negeri telah mengalir
Gambar bergumul ragam kepentingan
Pandang makna, pandang nilai, pandang bercipta moral susila merangkum
ragam
Serangkai berjalan mendekati senang
Pandu tajam kesejahteraan membalut kemerdekaan
Perjuangan cita rasa adalah habitat kemerdekaan
Pinus bergaris ruang terekat berjuis dan lagak-lagak kemiskinan
Tampak kayu, atas gunung dan turun tebing
Dari pertapaan kemewahan dan makna
Buka pintu peroleh lapang pembawa selera
Lentur terikat gerak peran negara
Ragam bersandar ruang-ruang dan dermaga
Bijak kemerdekaan dan rujuk kebangsaan
Simpul-simpul merangkai terhibur penyair jalanan
Bila merindu mencari kemerdekaan
tiba saatnya kemerdekaan untuk semua rakyat
satu tanah air, satu bangsa, dan satu nusantara
Indonesia ku, Berdiri, Berkibar, Bertahanlah.
Karya : Arie
Dalam diam aku menangis
Dalam sepi aku bersembunyi
Tak mampu
Sungguh aku tak bisa
Melihat darah mengalir
Mendengar tangis menggema
Ya itulah kejadian dulu
Dulu ketika bambu runcing
Dan parang di tangan yang kecil
Mengayun mengusir mereka
Tapi kini
Teman-temanku
Sahabat-sahabatku
Yang hancurkan bumi pertiwi ini
Mereka pikir mereka benar!
Satu tarikan pemicu
yang menyebabkan ribuan nyawa terkapar!
Sungguh...
Andai sang pejuang terlahir kembali
mungkin mereka akan berkata
"Aku tak ingin Indonesia merdeka
Biarkan aku mati
Asal Mereka tak terlahir nanti"
Banggakah Aku
banggakah aku pada negeriku
yang sedang carut marut
banggakah aku pada tanah airku
yang sedang terpetak terjajah pada kerakusan
banggakah aku pada bangsaku
yang kian hari kian meluntur tergerus kepentingan pribadi
mana warisanku dari perjuangan dulu
yang katanya penuh darah air mata
mengapakah menjadi bias sekedar nama
I N D O N E S I A
sebentuk gugusan pulau
dan tetap saja tak nyaman hidup ketika perasaan
sebangsa, sesaudara, sepenanggungan
hanya cerita tapi tak kasat mata
apa arti lagu-lagu upacara itu
ketika sehabis dinyanyikan
sekolah sekolah rakyat tergusur
seragam seragam bukan menjadi kebanggaan keilmuan
namun prasyarat dan penghalang keingin tahuan maju
apa arti kesejahteraan terjamin negara
jika ketidakmerataannya menimbulkan
banyak kecemburuan
bersaing antara jumlah mobil mewah
dan rumah gerobak sampah
bersaing antara gedung pencakar lagit
dan penampungan kolong jembatan sarang penyakit
apa arti kewibawaan itu
jika para pencoleng bisa bebas bersekutu
bom - bom berledakan bak kembang api
tak ada perlindungan bagi TKI pejuang devisa kita
juga ketika para juara dunia terlantar
mengais nafkah ketika masa uzurnya tiba
siapa yang masih menangis terharu
ketika merah putih berkibar
siapa yang masih berdegup bangga
ketika merah putih mengangkasa
siapa yang masih berdiri gagah
ketika merah putih memandang dunia
ajari aku
kembali bangga
kembali mencintai negeriku
Nah itulah Puisi Kemerdekaan, Kumpulan Puisi Pahlawan, Puisi Kemerdekaan dan Puisi 17 Agustus 1945 Semoga bisa menjadikan sebuah bahan penghayatan tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Untuk kita. Untuk Bangsa. Untuk Indonesia. MERDEKA!!!