NASKAH DRAMA TENTANG PERJUANGAN (6 ORANG) | TUGAS SEKOLAH
Table of Contents
Kali ini admin postingkan naskah drama perjuangan 6 orang silahkan simak dibawah ini.
Judul drama
Judul drama
Perlawanan terhadap para penjajah di desa Teluk Hilir
Tema
Perjuangan
Tokoh dan Karakter
Suseno (Pemimpin desa yang bijaksana, banyak akal, dan gesit / protagonis)
Atinah (Istri Suseno, sabar dan selalu mematuhi suaminya / protagonis)
Ajimin (Saudara Suseno yang selalu membantu pemberontakan / protagonis)
Brata (Teman seperjuangan Suseno dan Ajimin, pekerja keras / protagonis)
Dirck (Jendral Belanda yang ingin memusnahkan desa Teluk Hilir / antagonis)
Henrick (Wakil dari Jendral Dirck yang bertanggungjawab dan patuh / antagonis)
Latar
Tempat : Desa Teluk Hilir
Waktu : Pagi, siang dan malam hari
Sosial : Desa
Teluk Hilir sudah lama menjadi daerah jajahan Belanda namun akhir-akhir
ini beredar desas desus bahwa desa tersebut akan dimusnahkan untuk
dibangun sebuah markas militer penjajah.
Sinopsis
Warga desa hidup serba kekurangan karena mereka sedang dijajah oleh
Belanda. Mereka dipaksa untuk menanam tanaman yang dibutuhkan untuk
perang seperti jarak. Bagi para penduduk yang berani menentang akan
langsung dijatuhi hukuman mati. Meskipun terlihat tunduk namun para
pemuda sedang membuat rencana pemberontakan terhadap Belanda yang
ternyata bertepatan dengan rencana Belanda untuk memusnahkan kampung
itu.
Teks drama
Babak 1
Pagi hari di sekitar kebun jarak.
Henrick : Cepat
kerjanya, nanti ada jendral datang untuk melihat kerja kalian. Yang
malas akan langsung masuk sel dan tidak akan dibebaskan!
Para petani : Baik Tuan.
Seseorang datang dari kejauhan dengan memakai seragam lengkap dan tentara pengawal.
Henrick : Jendral Dirck… (lari tergopoh-gopoh)
Dirck : Subur sekali tanah ini.
Henrick : Lapor Jendral, semua tanaman sudah siap dipanen.
Dirck : Kerjamu bagus.
Henrick : Jendral, saya dengar pasukan di wilayah utara semakin terdesak, apakah benar.
Dirck : Ya
itu benar, tapi semalam bala bantuan dari pusat sudah datang dan
akhirnya kita menang. Tapi, kita butuh tempat yang aman dan luas sebagai
markas militer dan mendirikan benteng agar pertahanan kita tidak mudah
dibobol.
Henrick : Kira-kira dimana akan didirikan markas itu?
Dirck : Ada beberapa tempat tapi aku memilih desa ini?
Henrick : Bukankah desa ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan perang.
Dirck : Ya,
tapi kita harus punya markas yang kuat dan lokasi desa ini sangat
ideal. Susun rencana untuk membakar seluruh desa saat semua penduduk
lengah.
Henrick : Siap Jendral.
Dari semak-semak, seorang petani jarak mengamati pembicaraan mereka dan berlalu pergi setelah semuanya selesai.
Babak 2
Malam hari di rumah Suseno.
Brata : Musnah semua rencana kita, kita kalah cepat.
Ajimin : Ada apa? Mereka minta upeti lagi?
Brata : Kali ini masalahnya lebih genting. Mereka akan membangun markas baru disini dan semua kampung akan dibakar.
Suseno : Mereka
sangat keterlaluan dan keji. Semua telah kita berikan bahkan makanpun
kita kekurangan. Kapan mereka melaksanakan rencana itu.
Brata : Sekitar beberapa hari mendatang saat pasukan Belanda masuk wilayah ini.
Ajimin : Kita harus bergerak cepat untuk mengungsikan para warga tanpa mereka ketahui.
Suseno : Kita pindahkan orang tua renta, perempuan, dan anak-anak ke sisi hutan. Dan para pemuda harus turun untuk melakukan perjuangan.
Ajimin : Apa tidak terlalu gegabah?
Suseno : Tidak! Apa artinya persiapan kita selama ini jika akhirnya kita harus menyerah kalah begini.
Atinah : Kang, mereka bersenjata dan kita tidak, bagaimana kita bisa menang.
Brata : Kita sudah memiliki cadangan senjata di tempat yang mereka tidak tau kan?
Ajimin : Ya, semua warga desa harus tau dan rencanakan dengan matang.
Babak 3
Pagi hari di depan rumah Henrick.
Dirck : Apa pasukan lain sudah datang untuk membantu.
Henrick : Sudah Jendral dan nanti malam eksekusi siap dijalankan.
Dirck : Bagus, semua menjadi tanggungjawabmu, jika gagal, kamu yang aku penggal.
Henrick : Baik Jendral. (dengan suara yang sedikit gugup)
Dari semak-semak
Ajimin : Tidak salah lagi nanti malam adalah malam pembantaian.
Brata : Menjelang malam semua penduduk harus diungsikan dan semua persenjataan disiapkan.
Babak 4
Siang hari di rumah Suseno.
Suseno : Apa seluruh penduduk sudah tau dan mau mengungsi.
Ajimin : sudah.
Brata : Para pemuda juga sudah siap. Menjelang tengah malam desa akan kosong.
Suseno : Hmmmm… kita mulai perjuangan. Sisakan beberapa pemuda untuk menjaga warga desa.
Atinah : Kang berhati-hatilah, aku menunggumu di pengungsian.
Suseno : Iya,
kita akan melakukan serangan gerilya yang tak terduga saat mereka
membakar desa di malam hari. Pasukan Belanda pasti tidak akan
menduganya.
Ajimin : Ya sudah sekarang kita kembali ke rumah masing-masing dan bertemu menjeang malam di pinggir hutan sebelah barat.
Brata : Aku percaya kita akan berhasil.
Babak 5
Tengah malam di perbatasan desa
Henrick : Semua
penduduk sudah tertidur pulas. Ini saat yang tepat untuk menyerang. Aku
tidak ingin ada satupun orang yang tersisa dari desa ini. Sapu habis
bakar semua. Kalian mengerti!
Pasukan : Siap tuan.
Pasukan mulai memasuki desa dan membakar satu persatu rumah warga dengan
cepat. Namun ada yang aneh. Desa tampak hening padahal pasukan
bersenjata sudah siap menembaki mereka. Tiba-tiba segerombolan orang tak
dikenal menyerang dari belakang.
Suseno : Waktunya sudah tiba. Seraaaaaang!
Para pemuda berhamburan keluar dari tempat persembunyian dan menyerang
para pasukan membabi buta. Henrick akhirnya tewas dan pasukan yang
tersisa lari terbirit-birit. Mereka mengabarkan kepada Dirck bahwa
penyerangan gagal dan Jendral akhirnya menarik pasukan.
Suseno : Apa masih ada yang tersisa?
Ajimin : Aku rasa sisanya sudah lari. Kita biarkan saja yang penting semua selamat.
Brata : Kita harus bersiap dengan serangan sewaktu-waktu.
Suseno : Api sudah dikobarkan dan perjuangan dimulai di sini. Ini tanah air kita, mati atau hidup, harus kita pertahankan. Merdeka!
Tamat
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai naskah drama perjuangan 6 orang semoga bermanfaat
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai naskah drama perjuangan 6 orang semoga bermanfaat