Makalah Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah bahasa sebagai alat komunikasi silahkan simak dibawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia
tidak akan bisa melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan
teratur tanpa adanya bahasa. Mereka tidak bisa berinteraksi dengan mudah
dan baik jika mereka tidak menguasai bahasa antara satu sama lain dan
dengan tidak adanya kesinambungan tersebut mereka juga tidak dapat
menangkap ekspresi kejiwaan maupun keinginan yang diutarakan oleh lawan
komunikasinya. Hal ini juga yang menyebabkan adanya sekat dan kurang
terkaitnya emosional satu sama lain.
Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai salah satu kebutuhan primer yang
mempunyai peran sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup. Bahkan,
bahasa juga dapat dikategorikan sebagai senjata yang paling ampuh untuk
membentengi diri dan negeri dari ancaman-ancaman perpecahan.
Di era globalisasi saat ini penggunaan bahasa sebagai media
komunikasi sangatlah terpengaruh oleh laju perkembangan teknologi dan
informasi. Terdapat dua pengaruh pada bahasa setelah terkontaminasi
dengan adanya laju teknologi dan informasi yang sangat cepat yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Adapun pengaruh positif yang
dapat diperoleh adalah dimana media teknologi informasi sangat
memperlancar hubungan komunikasi antar sesama. Mereka dapat menyampaikan
segala komunikasi jarak jauh maupun jarak dekat dengan sangat praktis
dan efisien. Di pandang dari sisi lain, kemajuan teknologi dan cepatnya
akses informasi juga mempunyai dampak negatif yang sangat mempengaruhi
kelangsungan dari bahasa yang telah kita miliki dan kita sepakati untuk
menjadi bahasa pemersatu bangsa serta tanah air yaitu bahasa indonesia.
Dapat kita ketahui barsama bahwa, sekarang ini banyak bahasa pergaulan
yang sangat berbeda dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Dengan menurunnya
kemampuan berbahasa masyarakat bangsa ini, secara tidak langsung juga
akan mengurangi rasa nasionalisme yang tertanam pada diri mereka.
Sehingga benteng perahanan yang selama ini terbangun kukuh akan lebih
mudah untuk diporak-porandakan oleh musuh.
Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini kami akan memaparkan suatu
pembahasan yang berjudul ” Bahasa Indonesia Sebagai Media Komunikasi”
yang didalamnya akan mencakup tentang pengertian bahasa, macam-macam
bahasa serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kebahasaan. Dan untuk
pembahasan yang lebih mendetail, akan diulas secara terperinci dalam bab
pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan
runtut sesuai dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu untuk
menyusun suatu rumusan masalah yang menjadi batu pijakan untuk
pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut ialah
sebagai berikut:
- Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia ?
- Jelaskan yang termasuk dalam macam-macam bahasa ?
- Apa maksud dari bahasa negara ?
- Apa tujuan dari mempelajari bahasa ?
- Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa dan yang terkait dengannya ?
1.3 Tujuan Pembelajaran
Adanya suatu diskusi dalam kelas yang kita lakukan sudah barang tentu
semuanya mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan tersebut
berbada ataupun sama. Sedang pembelajaran pada saat ini yaitu dengan
judul “ Bahasa Indonesia Sebagai Media Komunikasi” mempunyai beberapa
tujuan diantaranya adalah :
- Dapat mengetahui makna dari Bahasa Indonesia secara terperinci
- Dapat memahami macam-macam bahasa yang ada pada saat ini
- Dapat memaparkan maksud dari bahasa negara
- Dapat memperoleh pengetahuan tentang tujuan mempelajari bahasa
- Dapat membuka cakrawala pengetahuan berkenaan dengan ragam bahasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (2004 : 1), bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Ketika anggota masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi
dengan sesamanya, maka orang tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang
sudah biasa digunakannya untuk menyampaikan sesuatu informasi. Pada
umumnya bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan
daerah yang lain, hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan kultur,
lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa
orang berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan
sebagai media komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang
atau lebih yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Mereka memakai beberapa alat
ataupun media untuk menyampaikan suatu kabar yang memang ingin
diinformasikan kepada pihak lain dengan menggunakan lukisan-lukisan,
asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat
untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dilihat
dari pengertian yang ada dalam kamus tersebut, dapat difahami bahwa
bahasa juga dapat berfungsi sebagai lambang bunyi sebagai mana not yang
ada pada nada, akan tetapi fungsi atau manfaat yang diberikan sangatlah
berbeda antara keduanya. Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa
dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu informasi serta lebih menitik
beratkan pada kepadatan isinya bukan pada fungsi estetika yang
dihasilkannya.
Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem
simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda
dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri
tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat
disampaikan melalui lisan, tulisan maupun media lain yang sudah
disepakati oleh pihak yang berkomunikasi. Bahasa yang disampaikan
melalui lisan dapat disebut dengan bahasa primer sedangkan bahasa yang
diutarakan dengan menggunakan selain lisan disebut dengan bahasa
sekunder.
Adapun pengertian dari berkomunikasi melalui lisan yaitu
berkomunikasi dengan menggunakan suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia yang memiliki ciri khas tersendiri yang dapat berbada
makna ketika diucapkan oleh orang dan kondisi yang berbeda . Suatu
simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang
sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam Bahasa Korea yang
memiliki arti cinta, dalam Bahasa Indonesia artinya adalah tempat
tinggal burung atau binatang-binatang lain. Sedang pengertian dari
tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata
bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif. Mimik, ekspresi
wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk
mendukung komunikasi yang dilakukannya.
2.2 Macam Macam Bahasa
Dalam keberadaannya, Indonesia terkenal sebagai sebuah
negara yang mempunyai keberagaman tingkat tinggi. Didalam tubuh bangsa
indonesia yang terdiri dari deretan pulau-pulau, saling sambung
menyambung dari Sabang sampai Merauke terdapat banyak suku bangsa dan
ras berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dapat disebabkan dari
lingkungan hidup dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut.
Setelah diamati dan dicermati perbedaan-perbedaan ini juga terjadi
pada ranah kebahasaan yang ada, setiap daerah rata-rata mempunyai bahasa
daerahnya masing-masing, satu propinsipun kadang mempunyai lebih dari
lima bahasa yang digunakan masyarakatnya untuk berkomunikasi dan hal
inilah yang menjadikan indonesia terkenal dengan kemajemukannya.
Di daerah-daerah yang ada di Indonesia, masyarakat yang
ada disana tidak hanya menggunakan satu bahasa saja, melainkan
menggunakan beberapa bahasa yang berbeda satu daerah dengan daerah yang
lain dan bisa jadi walaupun mereka sama-sama orang yang notabenenya
adalah penduduk yang tinggal menetap dalam satu pulau atau provinsi bisa
jadi tidak faham dengan penyampaian lawan bicara dari daerah yang
berbeda dalam satu pulau atau provinsi tersbut.
Dalam bab macam-macam bahasa ini, akan disebutkan macam
bahasa yang ada dan digunakan oleh masyarakat-masyarakat yang ada di
Indonesia ini. Adapun macam bahasa dapat diklasifikasikan menurut daerah
dimana bahasa itu digunakan, karena pada umumnya suatu daerah yang
telah mempunyai otonom dan kebudayaan sendiri, ia juga akan cenderung
mempunyai bahasa dan logat yang berciri khas dan berbeda dari pada yang
lain.
Pengklasifikasian menurut daerah, pengguna bahasa ini
terbagi menjadi 7 kelas yaitu : macam bahasa yang digunakan di daerah
Sumatra, macam bahasa yang dipergunakan di derah Maluku, macam bahasa
yang dipergunakan di daerah Sulawesi, macam bahasa yang digunakan di
daerah Kalimantan, bahasa yang digunakan di daerah Jawa, macam bahasa
yang digunakan di daerah Bali dan macam bahasa yang dipergunakan oleh
masyarakat Indonesia yang berada di daerah Nusa Tenggara baik barat
maupun timur.
2.2.1 Macam bahasa di Sumatra
Adapun bahasa yang digunakan di daereh Sumatra tidak
kurang dari 20 bahasa yang digunakan untuk salimg tukar infirmasi dan
untuk berkomunikasi. Adapun bahasa tersebut di antaranya adalah :
- Simulu 12. Simulur
- Sikule 13. Riau
- Rejang Lebong 14. Pak-Pak
- Orang Laut 15. Nias
- Minangkabau 16. Mentawai
- Melayu 17. Mandailing
- Lom 18. Lampung
- Kubu 19. Karo
- Gayo 20. Enggano
- Batak 21. Angkola
- Aceh 22. Alas
2.2.2 Macam bahasa di daerah Maluku
Di daerah Maluku sendiri terdapat pemilahan macam bahasa
yang digunakan sebagai media berkomunikasi yang dikarenakan adanya
perbedaan pemakaian bahasa yang ada.
Di Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur juga menggunakan
bahasa yang bermacam-macam, diantara bahasa yang digunakan oleh
kebanyakan masyarakat yang bermukim dan berdomisili disana adalah :
- Timor
- Tetun
- Anibar
- Solor
- Rote
- Roma
- Pantar
- Leti
- Lain
- Kroe
- Kaisar
- Kai
- Kadang
- Helo
- Goram
- Geloli
- Buru
- Belu
- Banda
- Aru
- Ambelan
- Alor
Sedangkan daerah Maluku daerah sekitar suli bacan
mempunyai bahasa yang berbeda dengan Maluku daerah ambon timur. Bahasa
yang sering digunakan oleh masyarakat yang berdomisili di daerah ini
adalah :
- Taliabo
- Sula
- Bacan
2.2.3 Macam bahasa di daerah Sulawesi
Beralih pada bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
oleh masyarakat yang ada wilayah Sulawesi. Sebagaimana pembagian macam
bahasa yang ada di wilayah Sumatra, bahasa yang digunakan sebagai media
komunikasi juga bervariasi tidak monoton menggunakan satu bahasa saja.
Bahasa yang digunakan di wilayah Sulawesi adalah :
- Toraja
- Napu
- Pilpikoro
2.2.4 Macam bahasa di daerah Kalimantan
Masyarakat yang menetap di daerah yang berada di Pulau
Kalimantan menggunakan bahasa yang bermacam-macam. Macam-macam bahasa
yang difungsikan sebagai media komunikasi oleh masyarakat Kalimantan
adalah :
- Klemautan 3. Kenya
- Kayan 4. Iban
2.2.5 Macam bahasa yang digunakan di daerah Jawa
Sebagaimana yang kita ketahui bersama di Pulau Jawa juga
terdapat macam-macam bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat yang tinggal di jawa. Diantara macam bahasa yang digunakan
adalah :
- Sunda 3. Jawa
- Madura
2.2.6 Macam bahasa yang digunakan didaerah Nusa Tenggara
Sebagaimana yang ada di daerah Maluku, nusa tenggara juga
mempunyai pembagian yang lebih spesifik. Nusa tenggara seperti yang
telah diketahui bahwa daerah ini terbagi menjadi dua yaitu Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Adapun macam-macam bahasa yang sebagai media komunikasi
oleh kebanyakan orang yang hidup dan melakukan interaksi didaerah Nusa
Tenggara Barat adalah sebagai berikut :
- Sumba
- Sasak
Sedangkan bahasa yang difungsikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai media komunikasi adalah :
- Sasak 3. Sumbawa
- Timor
2.2.7 Macam bahasa yang dipergunakan di daerah Bali
Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewata pun juga
mempunyai macam bahasa yang biasa digunakan untuk menjalin komunikasi
antar sesamanya. Adapun bahasa yang sering digunakan berkomunikasi oleh
masyarakat pulau dewata ini adalah bahasa sasak yang juga digunakan oleh
orang-orang nusa tenggara. Jika dilakukan pengamatan, maka akan ditarik
kesimpulan bahwa letak geografis dan lingkungan juga sangat berpengaruh
pada perkembangan bahasa. Jika daerah tersebut letaknya tidak terlalu
jauh, maka perbedaan bahasa mereka juga tidak akan terlalu jauh.
Sebagai negara yang mempunyai keberagaman yang sangat
banyak hususnya pada ranah bahasa, tidak dapat dipungkiri lagi akan
banyak perbedaan yang ada sehingga dapat menyebabkan perpecahan antar
daerah, ras ataupun suku yang ada di negara indonesia ini. Untuk
mengantisipasi adanya perpecahan yang disebabkan oleh banyaknya
perbedaan macam bahasa, sudah barang tentu seluruh masyarakat Indonesia
untuk mempelajari dan menguasai bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia.
2.3 Bahasa Negara
Suatu negara yang sudah merdeka dan tengah
menjalankan kepemerintahannya pastilah memerlukan suatu bahasa untuk
berkomunikasi dengan pihak dalam maupun pihak luar. Negara juga pasti
memiliki bahasa yang wajib digunakan oleh masyarakatnya untuk
berkomunikasi. Sehingga walaupun orang yang berkomunikasi tersebut
berasal dari daerah atau suku yang berbeda, akan tetapi mereka tetap
dapat dipersatukan dalam hal tukar informasi. Dan biasanya bahasa yang
digunakan sebagai bahasa pemersatu ini disebut sebagai bahasa negara
ataupun bahasa nasional.
Herman RN(2006:1) Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya
bahasa nasional dan bahasa negara di Indonesia adalah Bahasa Indonesia.
Kedua kedudukan tersebut sangatlah penting dan harus terpenuhi
fungsinya. Jika ada salah satu yang tidak terpenuhi maka fungsi Bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu akan pudar dan akan sirna. Hal yang
demikian inilah yang sangat menghawatirkan bangsa ini karena akan timbul
perpecahan dimana-mana dan benteng pertahanan terkuat Negara Indonesia
akan mudah diruntuhkan oleh lawan.
Walaupun bahasa negara dan bahasa nasional Negara
Indonesia sama yaitu bahasa Indonesia, menurut beliau kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara dan sebagai bahasa nasional memiliki
fungsi yang berbeda.dan dalam
pembahasan ini akan lebih ditekankan pada pembahasan Bahasa Indonesia
yang berkedudukan dan berfungsi sebagai bahasa negara.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
- Bahasa resmi kenegaraan
- Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
- Alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan
- Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi (e. zaenal arifin, 2008:13)
Sebagaimana fungsi pertama bahasa indonesia sebagai bahasa
negara yaitu berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia
sangat berperan aktif dalam event-event penting yang diadakan oleh bangsa ini baik event upacara, perjanjian atau pembaiatan, pidato serta acara-acara lain yang lebih bersifat resmi dan formal.
Dalam pembelajaran yang ada di Indonesia, tidak diperbolehkan bagi
para tenaga pendidik maupun peserta didik untuk menggunakan bahasa
selain Bahasa Indonesia kecuali pada materi-materi kebahasaan yang
memang ada tuntutan untuk memakai bahasa asing atau bahasa daerah.
Terdapat manfaat yang dapat di ambil dari ketetapan ini, ketika ada
tenaga pengajar maupun peserta didik dari luar daerah dimana mereka
melangsungkan proses belajar mengajar mereka akan dapat memahami materi
yang disampaikan ketika materi tersebut disanpaikan dengan menggunakan
Bahasa Indonesia.
Dalam fungsinya sebagai alat perhubungan di tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan, Bahasa
Indonesia bukan hanya mempunyai fungsi sebagai penghubung antar suku
ataupun ras. Akan tetapi, dalam hal ini lebih difokuskan sebagai media
komunikasi antara masyarakat dengan pihak pemerintahan. Dengan
terciptanya komunikasi yang sehat dan baik, maka pembangunan negeri ini
akan mudah terealisasikan sebagaimana yang telah direncanakan.
Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berpengertian
bahwasanya Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat menciptakan jati
diri bangsa yang akan membedakan dengan bangsa lain. Budaya Indonesia
yang berkembang berdampingan dengan bahasa Indonesia pun akan turut
menjadi budaya yang mempunyai keunikan dan cirri khas tersendiri.
2.4 Tujuan Mempelajari Bahasa
Dalam setiap mempelajari suatu ilmu, setiap manusia pastilah
mempunyai suatu tujuan tertentu. Walaupun boleh jadi tujuan ahir yang
diinginkan antara satu individu dengan individu yang lainnya akan
berbeda. Begitu juga dengan tujuan orang-orng yang berkenan untuk
mempelajari bahasa, pastilah mereka juga mempunyai motif tertentu yang
melatar belakanginya.
Walaupun pasti ada tujuan-tujuan yang tidak senada, akan tetapi
dalam mempelajari bahasa terdapat tujuan-tujuan yang bersifat umum.
Yaitu dengan kita belajar bahasa, kita ingin apa-apa yang kita sampaikan
dapat dimengerti dan difahami oleh lawan komunikasi kita. Karena,
ketika bahasa kita tidak dapat mengundang pemahaman dari lawan
komunikasi maka kita akan menerima respon yang kurang baik selain itu
bahasa yang kuang baik dan benar akan dapat menimbulkan kesalahfahaman
yang bisa berakibat fatal. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Gorys
Keraf (2004 : 8) bahwa seorang yang belum mahir berbahasa akan menemukan
kesulitan-kesulitan, karena apa yang dipikirkan atau dimaksudkan tidak
akan bisa terlahir sempurna kepada orang lain.
Selain untuk memahamkan orang lain tujuan mempelajari bahasa
adalah untuk dapat menggelar dan mengembangkan potensi-potensi pribadi
yang ada pada diri kita. Dengan penguasaan bahasa yang baik dan benar,
akan dapat lebih mudah mencari relasi dalam segala hal.
Ada salah satu tujuan terpenting yang harus kita canangkan ketika
kita mempelajari bahasa. Tujuan tersebut ialah kemahiran bahasa. Menurut
penuturan Gorys Keraf (2004:1) kemahiran bahasa akan mendatangkan
keuntungan bagi masyarakat, bila ia digunakan sebagai alat komunikasi
yang baik terhadap sesama masyarakat, bila ia memungkinkan kita untuk
mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam
mengembangkan kontrol social yang diingankan.
2.5 Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah pembagian bahasa yang ditinjau
dari bagaimana cara bahasa itu diutarakan oleh orang yang melakukan
komunikasi. Lamuddin Finoza (2002:3) memaparkan bahwa ragam bahasa
menjadi sangat banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang
dipakai seseorang untuk mengomunikasikan sesuatu bergantung kepada tiga
hal berikut ini:
- Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan
- Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya
- Topik yang dibicarakan/dituluskan
Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh
Lamuddin tersebut, dapat diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam
bahasa yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Adapun klasifikasi ragam
bahasa itu adalah :
- Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi
1) Ragam lisan
2) Ragam tulisan
- Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
1) Ragam dialek
2) Ragam idealek
3) Ragam Sosialek
- Ragam bahasa berdasarkan situasi
1) Ragam terpelajar
2) Ragam resmi
3) Ragam tidak resmi
4) Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan
1) Ragam hukum
2) Ragam bisnis
3) Ragam sastra
4) Ragam kedokteran
5) dsb.(lomuddin finoza, 2002:3)
- 1. Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi
Dalam pembahasan ini yang akan dibahas terlebih dahulu adalah ragam lisan dan ragam tulisan. Adapun perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah sebagai berikut:
- Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengarkan apa yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulisan tidak selalu memerlukan lawan bicara.
- Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, prediket, objek, dan keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering dinyatakan dengan gerak tubuh dan mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi gramatikal harus dinyatakan dengan jelas agar orang membaca suatu tulisan dapat memahami isinya.
- Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Suatu ragam lisan baru dapat dimengerti jika dia berada atau turut terlibat didalam situasi, kondisi, ruang dan waktu yang sama Sedangkan ragam tulisan dapat dimengerti oleh orang lain pada tempat, waktu, kondisi, ruang dan waktu yang berbeda beda.
- Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-pendeknya suara. Sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf kecil atau huruf tegak dan huruf miring.(Lomudin Finoza, 1993:4)
- Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh Ragam Dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’
Contoh Ragam Terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh Ragam Resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh Ragam Tak Resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’
- Ragam Bahasa Indonesia sebagai topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ciri-ciri ragam ilmiah:
- Bahasa Indonesia ragam baku
- Penggunaan kalimat efektif
- Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
- Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias
- Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
- Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.
Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:
- Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
- Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.
- Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback.
- Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior.
- Ragam Psokologis : Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan demikian perlu dapat ditarik
kesimpulan bahwa Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan
berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok
manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sedangkan dari makna
Bahasa itu terdapat macam dan ragam bahasa yang telah dijelaskan di
atas.
Selain terdapat macam dan ragam, bahasa
juga bisa sebagai bahasa negara atau bahasa nasional. Sedangkan bahasa
negara adalah suatu bahasa yang memiliki sejenis hubungan de facto atau de jure dengan
seseirang dan mungkin melalui perluasan teritori yang mereka duduki.
Sebutan ini digunakan bermacam. Sebuah bahasa nasional bisa mewakili
identitas nasional suatu bangsa atau negara. Bahasa nasional secara
alternatif bisa merupakan sebuah penetapan yang diberikan pada satu
bahasa atau lebih yang dituturkan sebagai bahasa pertama di teritori
sebuah negara.
Bahasa selain sebagai bahasa negara,
bahasa juga memiliki sebuah tujuan dari pembelajaran bahasa. Banyak
orang yang belajar bahasa dengan berbagai tujuan yang berbeda. Ada yang
belajar hanya untuk mengerti, ada yang belajar untuk memahami isi
bacaan, ada yang belajar untuk dapat bercakap-cakap dengan lancar, ada
pula yang belajar untuk gengsi-gengsian, dan ada pula yang belajar
dengan berbagai tujuan khusus. Tujuan pembelajaran bahasa, menurut
Basiran adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks
komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna,
peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa.
Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan
penggunaan.
SARAN
Demi tercapainya persatuan dalam keberagaman yang ada
di Indonesia perlu adanya kesadaran untuk menanamkan rasa nasionalisme
dalam diri sendiri. Sebagai generasi muda dan salah satu cara untuk
mencapainya yaitu dengan mempelajari bahasa Indonesia secara detail dan
mendalam serta menanamkan rasa kecintaan, kesenangan untuk mempelajari
Bahasa Indonesia. Serta menerapkanya secara baik dan benar, karena
dengan menerapkan Bahasa Indonesia secara tepat dan benar maka akan
mempererat Negara Indonesia dari berbagai ragam bahasa. Serta Bahasa
Indonesia dapat mempersatukan antar sesame bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2002.Komposisi Bahasa Indonesia.Cetakan ke-8. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Arifin, E. Zaenal dan Tasai S. Amran.2009Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Akademika Pressindo.
Wibowo, Wahyu.2001.Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai bahasa sebagai alat komunikasi semoga bermanfaat.