Makalah Tuberculosis (TBC)
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah TBC atau tuberculosis silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pendidikan kesehatan adalah
proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun
secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai
hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Tuberkulosis,
MTB, atau TB (singkatan dari bacillus berbentuk tuberkel) merupakan penyakit
menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Tuberkulosis
menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin,
atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Infeksi TB umumnya
bersifat asimtomatikdan laten.
Hampir
10 tahun lamanya Indonesia menempati urutan ke-3 sedunia dalam hal jumlah
penderita tuberkulosis (TB). Baru pada tahun ini turun ke peringkat ke-4 dan
masuk dalam milestone atau pencapaian kinerja 1 tahun Kementerian Kesehatan.
Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia menurun ke posisi
lima dengan jumlah penderita TBC sebesar 429 ribu orang. Lima negara dengan
jumlah terbesar kasus insiden pada tahun 2009 adalah India, Cina, Afrika
Selatan, Nigeria dan Indonesia (sumber WHO Global Tuberculosis Control 2010).
Pada
Global Report WHO 2010, didapat data TB Indonesia, Total seluruh kasus TB tahun
2009 sebanyak 294731 kasus, dimana 169213 adalah kasus TB baru BTA positif,
108616 adalah kasus TB BTA negatif, 11215 adalah kasus TB Extra Paru, 3709
adalah kasus TB Kambuh, dan 1978 adalah kasus pengobatan ulang diluar kasus
kambuh (retreatment, excl relaps).
Sementara
itu, untuk keberhasilan pengobatan dari tahun 2003 sampai tahun 2008 (dalam %),
tahun 2003 (87%), tahun 2004 (90%), tahun 2005 sampai 2008 semuanya sama (91%).
1. Apa
itu Tuberkulosis?
2. Bagaimana
cara Tuberkulosis meginfeksi manusia?
3. Bagaimana
cara penularan penyakit tuberkulosis dari penderita ke masyarakat sehat?
4. Bagaimana
cara penanangan terhadap penderita tuberkulosis?
Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah penulis ingin memberikan atau memperluas
pengetahuan masyarakat tentang turbekulosis atau TBC, sehingga masyarakat
mengetahui tanda-tanda awal timbulnya penyakit TBC dan mengetahui cara
penanggulangan penyakit tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
TB
adalah singkatan dari “Tubercle Bacillus” atau tuberculosis , dulu disingkat
TBC. Penyakit TB disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacteria, pada manusia
terutama oleh Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri Tuberculosis biasanya
menyerang paru-paru (sebagai TB paru) tetapi TB bisa juga menyerang system
syaraf pusat. Penyakit TB adalah penyakit yang umum dan sering kali mematikan.
TB menular melalui udara, ketika orang-orang yang memiliki penyakit TB batuk,
bersin, atau meludah.
Gejala
klasik infeksi TB aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum atau
dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun. (dahulu TB
disebut penyakit "konsumsi" karena orang-orang yang terinfeksi
biasanya mengalami kemerosotan berat badan.) Infeksi pada organ lain
menimbulkan gejala yang bermacam-macam. Diagnosis TB aktif bergantung pada
hasil radiologi (biasanya melalui sinar-X dada) serta pemeriksaan mikroskopis
dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB
laten bergantung pada tes tuberkulin kulit/tuberculin
Penyebab utama
penyakit TB adalah Mycobacterium tuberculosis, yaitu sejenis basil aerobik kecil yang non-motil. Berbagai karakter klinis unik patogen ini disebabkan oleh
tingginya kandungan lemak/lipid yang dimilikinya. Sel-selnya membelah setiap 16
–20 jam. Kecepatan pembelahan ini termasuk lambat bila dibandingkan dengan
jenis bakteri lain yang umumnya membelah setiap kurang dari satu jam. Mikobakteria
memiliki lapisan ganda membran luar lipid.
Ketika seseorang
yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi, atau meludah,
mereka sedang menyemprotkan titis-titis aerosol infeksius dengan diameter 0.5
hingga 5 µm. Bersin dapat melepaskan partikel kecil-kecil hingga 40,000 titis.
Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis infeksius
penyakit ini sangat rendah. (Seseorang yang menghirup kurang dari 10 bakteri
saja bisa langsung terinfeksi).
Orang-orang yang
melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu
berdekatan dengan penderita TB, beresiko tinggi ikut terinfeksi, dengan perkiraan
angka infeksi sekitar 22%.Seseorang dengan Tuberkulosis aktif dan tidak
mendapatkan perawatan dapat menginfeksi 10-15 (atau lebih) orang lain setiap tahun.
Biasanya, hanya mereka yang menderita TB aktif yang dapat menularkan penyakit
ini. Orang-orang dengan infeksi laten diyakini tidak menularkan penyakitnya.
Kemungkinan
penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain tergantung pada beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah titis infeksius yang
disemprotkan oleh pembawa, efektifitas ventilasi lingkungan tempat tinggal,
jangka waktu paparan, tingkat virulensistrain M. tuberculosis, dan tingkat
kekebalan tubuh orang yang tidak terinfeksi. Untuk mencegah penyebaran berlapis
dari satu orang ke orang lainnya, pisahkan orang-orang dengan TB aktif
("nyata") dan masukkan mereka dalam rejimen obat anti-TB.
Pengobatan TB menggunakan antibiotik untuk
membunuh bakterinya. Pengobatan TB yang efektif ternyata sulit karena struktur
dan komposisi kimia dinding sel mikobakteri yang tidak biasa. Dinding sel
menahan obat masuk sehingga menyebabkan antibiotik tidak efektif. Dua jenis antibiotik yang umum digunakan adalah
isoniazid danrifampicin, dan pengbatan dapat berlangsung berbulan-bulan. Pengobatan
TB laten biasanya menggunakan antibiotik tunggal. Penyakit TB aktif sebaiknya
diobati dengan kombinasi beberapa antibiotik untuk menurunkan resiko
berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Pasien dengan infeksi
laten juga diobati untuk mencegah munculnya TB aktif di kehidupan selanjutnya.
WHO merekomendasikan directly observed therapy atau terapi pengawasan langsung,
dimana seorang pengawas kesehatan mengawasi penderita meminum obatnya.
Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah penderita yang tidak meminum obat antibiotiknya
dengan benar. Bukti yang mendukung terapi pengawasan langsung secara independen
kurang baik. Namun, metode dengan cara mengingatkan penderita bahwa pengobatan
itu penting ternyata efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan dan Saran
Saran penulis kepada masyarakat dalam mengenai
penyakit tuberkulosis yaitu, Selalu berusaha mengurangi kontak dengan penderita TBC
paru aktif. Selalu menjaga standar hidup yang baik, caranya bisa
dengan mengkonsumsi nakanan yang bernilai gizi tinggi, menjaga lingkungan
selalu sehat baik itu di rumah maupun di tempat kerja (kantor), dan menjaga
kebugaran tubuh dengan cara menyempatkan dan meluangkan waktu untuk berolah
raga. Pemberian vaksin BCG, tujuannya untuk mencegah
terjadinya kasus infeksi TBC yang lebih berat. Vaksin BCG secara rutin
diberikan kepada semua balita
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
http://www.ppti.info/2012/09/tbc-di-indonesia-peringkat-ke-5.html
http://www.jepitjemuran.com/bagaimana-cara-pencegahan-tbc-paru-menghindari-penularan-penyakit/
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah TBC semoga bermanfaat.